Hubungan Waiting Time Preoperatif terhadap Kecemasan Pasien Odontectomy dengan General Anestesi

Putri Mewa Adelia, Asmat Burhan, Linda Yanti
DOI: https://doi.org/10.33650/jkp.v13i1.11362



Abstract

Odontectomy adalah prosedur pencabutan gigi impaksi yang sering dilakukan, terutama di Jawa Barat dengan rata-rata 450 kasus per tahun. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa waiting time preoperatif yang lama dapat meningkatkan kecemasan pasien, yang berpengaruh pada kenyamanan dan hasil klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi waiting time sebelum operasi dengan tingkat kecemasan pasien. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif cross-sectional dengan 38 responden yang dipilih melalui consecutive sampling. Meski jumlah sampel terbatas dan metode sampling ini berpotensi menimbulkan bias seleksi, peneliti berupaya meminimalkan bias dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi yang ketat serta memilih responden secara sistematis berdasarkan urutan kedatangan. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan kuesioner APAIS, lalu dianalisis dengan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan waiting time ≥ 30 menit cenderung mengalami kecemasan sedang hingga berat. Nilai p = 0,001 dan koefisien korelasi Spearman ρ = 0,533 mengindikasikan hubungan yang sedang dan signifikan antara durasi waiting time dan kecemasan. Optimalisasi manajemen jadwal operasi dan pemberian intervensi psikologis sederhana, seperti teknik relaksasi, diharapkan dapat menurunkan kecemasan pasien serta meningkatkan kualitas pelayanan praoperasi. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi praktik klinis meski terdapat beberapa keterbatasan.


Full Text:

PDF

Dimensions, PlumX, and Google Scholar Metrics

10.33650/jkp.v13i1.11362


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025