Pendampingan Speaking Skill menggunakan Metode Speaking Marathon di Zain Academy Probolinggo

Syaiful Islam, Nur Faizatul Fadhila, Wilda Layli Masruroh, Nur Lailatul Badriyah
DOI: https://doi.org/10.33650/adab.v4i1.4913



Abstract

PKM ini menggunakan metode Speaking Marathon dengan melibatkan teori Mclyntire (2007) yang menghubungkan antara kemauan berkomunikasi dengan motivasi dan kekhawatiran dan belajar. PKM ini menggunakan pendekatan simulasi melalui teknis penggunaan pembelajaran terkait Speaking Marathon dan pendampingan. Dari hasil PKM ditemukan bahwa Speaking Marathon memberikan respon positif dalam meningkatkan kemauan berbicara siswa melalui aturan dalam metoda tersebut yang mengkesampingkan kesalahan berbahasa baik dari segi grammar, kosakata maupun pelafalan. Aturan tersebut dapat meminimalisir rasa khawatir siswa dalam melakukan kesalahan berbicara sehingga membangkitkan motivasi untuk terus berbicara dalam bahasa Inggris dengan percaya diri dan tanpa rasa takut, sehingga keraguan dan ketidakmauan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dapat diminimalisir. Namun demikian, tetap dibutuhkan pendampingan dari guru pendamping dan ketekunan dari para siswa untuk terus berlatih dan mau belajar lebih baik lagi agar keterampilannya terus meningkat.



Full Text:

PDF

References

Anderson, J. (2016). Why practice makes perfect sense: the past, present and potential future of the PPP paradigm in language teacher

Anggraeni, A., & Rachmijati, C. (2017). Aplikasi pemahaman lintas budaya dalam pembelajaran speaking untuk mengatasi kecemasan berbicara pada mahasiswa semester 2 program study bahasa Inggris STKIP Siliwangi. Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, 4(2), 32-39.

Brown, H. (2001). Teaching by principles: An interactive approach to language pedagogy. Longman.

Celce & Murce.(Ed). (2001). Teaching english as a second or foreign language.

Henley&Heinley.

Fulmer, B. N. (2010). An investigation of willingness to communicate, communication apprehension, and self-esteem in the workplace [Unpublished thesis]. University of Tennessee.

Hidayanto. (2013). Berpikir sistem, pola berpikir untuk pemahaman masalah yang lebih baik. Leutika Prio.

Khayyirah, B. (2013). Cara pintar berbicara cerdas di depan public. Diva Press.

MacIntyre, P. D., Clément, R., Dörnyei, Z., & Noels, K. A. (1998). Conceptualizing willingness to communicate in a L2: A situational model of L2 confidence and affiliation. The Modern Language Journal, 82(4), 545-562.

Xie, Q. M. (2011). Willingness to communicate in English among secondary school students in the rural Chinese English as a foreign language (EFL) classroom [Unpublished thesis]. Auckland University of Technology.

Hamid B, L. O. M. I. (2014). Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Media Gambar Berseri. Bahtera : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 13(1), 88–95. Https://Doi.Org/10.21009/Bahtera.131.09

Djiwandono, M. S. (2008). Tes Bahasa Dalam Pengajaran. Itb Bandung.

Brown, Douglas. (2000). Teaching by Principle An Interactive Approach to Language Pedagogy, Second Edition. New York: Pearson Education.

Trisnadewi, K., & Lestari, E. A. P. (2018). Pengaruh Language Games Terhadap Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris. KULTURISTIK: Jurnal Bahasa dan Budaya, 2(1), 66-78.


Dimensions, PlumX, and Google Scholar Metrics

10.33650/adab.v4i1.4913


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 KEADABAN