Phenomenological Study: Spiritual Experiences of HIV/AIDS Patients at Waluyojati Hospital

Setiyo Adi Nugroho* -  Universitas Nurul Jadid, Indonesia
Lutfiatul Lutfiatul Muslimah -  Universitas Nurul Jadid, Indonesia

Introduction: The issues faced by HIV/AIDS patients are not only psychological but also spiritual, such as their relationship with others, themselves, and God. The negative labels received by HIV/AIDS patients can sometimes lead them to blame God for the trials they face, as each individual has different levels of spirituality. Objectives:The purpose of this research is to understand the spiritual experiences of HIV/AIDS clients at Waluyo Jati Regional Hospital, Kraksaan Probolinggo.  Methods: This study employs a qualitative research method with a phenomenological approach, using data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. The number of informants in this study is five people, who have reached saturation. Results: The results of the study show that the spiritual experiences of HIV/AIDS clients involve drawing closer to God by praying and spending their free time reciting the Quran. However, in their relationships with others, HIV/AIDS clients keep their illness a secret because they fear being shunned by those around them, and they even hide it from their families. Conclusions: Therefore, further research is needed to address the social issues faced by HIV/AIDS patients.

 

Keywords : Spiritual Experiences; HIV/AIDS Patients; Phenomenological Study

  1. Afiyanti, D. Y. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset Keperawatan.
  2. Ardhiyanti, Y. (2015). bahan ajar AIDS pada asuhan kebidanan (1st ed.). yogyakarta.
  3. Armiyati, Y., Rahayu, D. A., & Aisah, S. (2015). Manajemen Masalah Psikospiritual Pasien HIV/AIDS di Kota Semarang. The 2nd University
  4. Research Coloquium, ISSN 2407-, 548–556.
  5. Collein, I. (2010). Makna spiritualitas pada pasien HIV/AIDS dalam konteks asuhan keperawatan di RSUPN dr. Cipto Mongunkusomo Jakarta.
  6. Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuatitatif, dan Mixed (III). yogyakarta.
  7. Dewanto, & George, D. (2009). panduan praktisi DIAGNOSIS & TATA LAKSANA PENYAKIT SARAF. (N. Suryana, Ed.) (1st ed.). jakarta.
  8. Dinas Kesehahatan Kabupaten Probolinggo. (2014). Pofil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014.
  9. Djorban, Z. (2014). HIV/AIDS di Indonesia. In Gunawan (Ed.).
  10. Fauziyah, Zahroh, P. (2018). Respon Remaja Lelaki Suka Lelaki (LSL) dengan Status HIV Positif terhadap Pencegahan Penularan HIV kepada Pasangannya, 13.
  11. Gilang, M. (2007). Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. (B.Wijanarko, Ed.) (V). jakarta.
  12. HIV/AIDS, situasi dan analisis. (2014). Infodatin AIDS.
  13. Holstein, J. A. (2009). Handbook of Qualitative Research (I). yogyakarta.
  14. Irawati, D. (2011). Terapi Kognitif Perilaku Religius untuk Menurunkan Kecemasan terhadap Kematian pada Penderita HIV/AIDS.
  15. Januar, I. (2008). Be Positif Be Happy (ke dua). jakarta.
  16. Kementrian RI, & Data, P. I. (2013). No Title.
  17. Kremer, H. (2009). Spiritual and Mind–Body Beliefs as Barriers and Motivators to HIV-Treatment Decision-Making and Medication Adherence? A Qualitative Study.
  18. Leila, M. (2018). Komunikasi Kedokteran Konteks Teoritis dan Praktis (pertama). depok.
  19. Lipsey, R. (2004). the spiritual in twentieth century art. new york.
  20. Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran (jilid 2). Jakarta.
  21. Muninjaya, D. A. A. G. (1999). AIDS di Indonesia masalah dan kebijakan penanggulangannya (1st ed.). jakarta.
  22. Murni, S. (2016). Hidup dengan HIV AIDS. (S. Murni, Ed.) (2nd ed.). yogyakarta.
  23. Noviana, N. (2013). catatan kuliah kesehatan reproduksi dan HIV-AIDS. In T.Ismail (Ed.) (I, p. 1).
  24. Nursalam, D. (2007). asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi HIV?/AIDS.jakarta.
  25. Oktaviadi, Y. (2008). Syair Untuk Sahabat. jakarta.
  26. Putra, M. G. B. A. (2016). Religiusitas dan Kesejahteraan Subyektif Penderita HIV/AIDS Perempuan di Surabaya.
  27. Reni prima gusti, Mutia, A. (2015). Studi Fenomenologi Pengalaman Orang HIV/AIDS (ODHA) dalam mendapakkan dukungan keluarga di Yayasan lanteraMinang kabau Support Padang, 11.
  28. Rizema, S. (2012). Panduam Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah (I). yo.
  29. Setyoadi. (2017). The Experience of PLWHA Who Get Social Support Undergoing in Daily Life in Malang.
  30. Sudarminta, J. (2002). Epistemologi Dasar Pengantar Filsafat Pengetahuan. (F.Mustafid, Ed.) (II). yogyakarta.
  31. Sugiarto, A. W. (2005). Mampu berbahasa Indonesia. jakarta: Grasindo.
  32. Suherman, B. (2016). Exist or Extinct the rise of experiencers (10th ed.). newyork.
  33. Suparminta, J. (2002). Epistemologi Dasar pengantar filsafat pengetahuan.
  34. Superkertia, I. G. M. E., Astuti, I. W., & Lestari, M. P. L. (2016). Hubungan antara tingkat spiritualitas dengan tingkat kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS di Yayasan Spirit Paramacitta Denpasar. Jurnal Keperawatan Community of Publishing in Nursing, (2303–1298), 41–48.
  35. Suprajitno. (2014). KELUARGA Aplikasi Lengkap. (Monica Ester, Ed.). Jakarta:Penerbit BUKU KEDOKTERAN.
  36. Tanu, S. (2009). Rahasia Menyiapkan Generasi yang Super Cerdas dan Bermental Positif. jakarta: Grasindo.
  37. Thawil, N. (2007). Rahasia Sehat Ala Rasulullah.
  38. Udji, M. (2015). Sehat dan Sukses dengan HIV/AIDS. Jakarta.
  39. Wahyu, S. (2017). Gambaran Pengaruh Stigma Negativ pada Penderita HIV Positif di Ngajuk, 8.
  40. Wahyuni, & Payapo, T. A. (2015). MAKNA SPRITUALITAS PADA KLIEN HIV/AIDS DI RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON SUATU STUDI FENOMENOLOGI.
  41. Widjaja, J. tandjung. (2008). spiritual selling. jakarta: PT elex media kumpu tindo.
  42. Yani, P. A. Y. s. H. (2009). bunga rampai asuhan keperawatan kesehatan jiwa. (M. Ester, Ed.) (I). Jakarta.
  43. Yovan P. Putra. (2001). Rahasia di Balik Hipnosis Ericksonian dan Metode Pengembangan Pikiran Lainnya. (S. Gilligan, Ed.) (I). jakarta.
  44. Zilar, L. (2002). Aspects of Spirituality in Persons Living With HIV/AIDS.

Open Access Copyright (c) 2024 Adult Health Nursing Journal