PREVENTIF PERILAKU ZINA DALAM AL-QUR᾿AN PERSPEKTIF WAHBAH AL-ZUHAILȊ DALAM TAFSIR AL-MUNȊR

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa fenomena-fenomena perzinaan yang marak terjadi di masyarakat. Adanya perzinaan dapat merusak tatanan sosial masyarakat, serta dapat mengikis moral serta akhlak masyarakat baik remaja ataupun dewasa. Al-Qur’an memiliki ragam solusi supaya tercegah dari perzinaan yang terdapat dalam ayat-ayatnya. Penelitian ini meggunakan perspektif Tafsir al-Munȋr karya Wahbah al-Zuḥailȋ. Tafsir al-Munȋr ini menggunakan metode tahlili dan bercorak ʻadab al-ijtima’i serta bernuansa fiqh. Wahbah al-Zuḥailȋ menafsirkan ayat-ayat dan memaparkan secara mendetail hukum-hukum yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat menyebabkan perzinaan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode kajian pustaka atau library research melalui pendekatan histori biografi dan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa upaya preventif perilaku zina menurut Wahbah Zuhaili dalam Tafsir al-Munīr: (1) Bagi perempuan dianjurkan untuk menutup aurat serta hanya menampakkan perhiasan kepada orang yang diperbolehkan melihatnya dan menjauhi tabarruj. (2) Menjaga kemaluan. (3) Menahan pandangan (gaḍḍ al-baṣar). (4) Meminta izin dan mengucapkan salam ketika hendak masuk kamar atau rumah orang lain. (5) Menyegerakan nikah bagi orang yang masih single dan mampu untuk menikah. (6) Menjaga kesucian diri (‘iffah) bagi yang belum mampu menikah, salah satu caranya adalah dengan berpuasa. (7) Tidak melihat hal-hal yang diharamkan seperti film-film, gambar-gambar, atau bacaan-bacaan yang mengandung pornografi. (8) Tidak mewadahi atau menyediakan fasilitas untuk perzinaan, seperti menyediakan pekerja seks komersial.