PKM Revitalisasi Islam Wasatiyah: Moderasi Pemikiran Kader PMII Komisariat Universitas Nurul Jadid
AbstractDi tengah maraknya gerakan Islam dengan beragam ideologi, paham dan latar belakang di negara kita belakangan ini, cukup menghawatirkan citra Islam dan keutuhan bangsa. Gerakan tersebut tidak hanya menyentuh basis kultur dan organisasi yang selama ini dianggap ekstreim, radikal dan intoleran, tapi sudah mulai masuk pada basis kultur dan organisasai yang afiliasi ideoginya dikenal toleran dan moderat. Oleh karenanya, PKM ini mencoba melakukan pendampingan pada organisasi pengkaderan tertentu yaitu, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang berbasis di pesantren sebagai upaya internaliaisasi pemahaman Islam wasatiyah. PMII yang berbasis di pesantren ini setidaknya menjadi ujung tombak dalam penguatan kader gerakan Islam yang lebih toleran, adil dan berimbang dalam gerakan guna menularkan paham Islam yang ramah, toleran moderat. Moderasi pemikiran keislaman, utamanya pada kalangan muda dan organisasi kader dirasa sangat penting agar Islam yang berkembang di negeri kita lebih ramah, adil dan membawa rahmat untuk semua. Cara pandang dan pemahaman Islam wasatiyah mengajak setiap individu memiliki tanggungjawab terhadap individu lain dengan solidaritas yang terbangun secara organik. Posisi tengah dijadikan Islam wasatiyah sebagai medium untuk menjalankan fungsi Islam melihat dua sisi secara seimbang. Paradigma Islam wasatiyah menyajikan nilai toleransi, humasnis-dialogis, mengutamakan kekuatan persaudaraan, keadilan, menjunjung toleransi antar umat beragama, suku dan golongan guna menghindari perilaku ekstrem yang mengancam keutuhan bangsa. Berangkat dari fenomena di atas, PKM melalui pendampingan moderasi pemikiran keislaman kader PMII Komisariat UNUJA menjadi penting sebagai wahana kaderisasi mahasiswa Islam agar masyarakat terhidar dari berbagai macam konflik atas nama agama. Kata Kunci: Revitalisasi, Islam wasatiyah, Mederasi Islam, PMII Nurul Jadid. |
Full Text:
References
Abd. Ghofur, “Telaah Kritis Masuk dan Berkembangnya Islam di Nusantara”, Jurnal Ushuluddin, Vol. XVII No. 2, Juli 2011.
Abdullah bin Nuh, 1993. Kamus Baru, Jakarta: Pustaka Islam.
Abdurrahman Mas’ud, 2006. Dari Haramain ke Nusantara; Jejak Intelektual Arsitek Pesantren, Jakarta: Kencana.
Adrian Husaini, “Syari’at Islam di Indonesia; Problem Masyarakat Muslim Kontemporer”, Tashwirul Afkar, Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan, Edisi No. 12 Tahun 2002.
Ahmad Syafi’i Mufid, “Peta Gerakan Radikalisme di Indonesia”, makalah dipresentasikan dalam Workshop Membangun Kesadaran dan Strategi Menghadapi Radikaisasi Agama, Palu, 22 Mei 2012.
Handayani, Suci. 2006. Perlibatan Masyarakat Marginal Dalam Perencanaan dan Penganggaran Partisipasi (Cetakan Pertama). Surakarta: Kompip Solo
Khaled Abou El Fadl, Selamatkan Islam dari Muslim Puritan, terj. Helmi Mustafa (Jakarta: Serambi, 2007.
Laporan Sri Lestari, “Anak-anak Muda Indonesia Makin Radikal?, dalam http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia, Januari 2016.
M. Dawam Raharjo, 1996. Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci, Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.
M. Quraish Shihab, 2010. Membumikan Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati.
M. Wasim Bilal, “Sinkretisme dalam Kontak Agama dan Budaya di Jawa”, dalam Al-Jami’ah, No. 55/ 1994.
Marsel A. Boisard, Humanisme dalam Islam, 1980. terj. M. Rasyidi (Jakarta: Bulan Bintang.
Miftahuddin, “Islam Moderat Konteks Indonesia dalam Perspektif Historis”, Mozaik, Vol. V, No. 1, Januari 2010.
Mohammed Arkoun, 1994. Nalar Islam dan Nalar Modern, Berbagai Tantangan dan Jalan Baru, Jakarta: INIS.
Motif Bom di Kawasan Sarinah Balas Dendam”, Sindo, 14 Januari 2016.
Muhammad ‘Ali Ash-Shabuni, Rawai’ al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam (Beirut: Dar-al-Fikr, tt.
Mutawalli Sha’rawi, 1991. Tafsir Sha’rawi, Mesir: Akhbar al-Yaum.
Nasaruddin Umar, 1999. Argumen Kesetaraan GenderPerspektif al-Qur’an (Jakarta: Paramadina.
Norsaleha Mohd Salleh, et.al., “Wasatiyyah Discourse by the Perspective of Indonesian Muslim Scholars”, Mediteranian Journal of Social Sciences, Vo. 6 No. 551, September 2015.
Rina Rehayati, “Minoritas Muslim, Belajar dari Kasus Minoritas Muslim fi Filipina”, Jurnal Ushuluddin, Vol. XVII No. 2, Juli 2011.
Rusli, “Gagasan Khaled Abu Fadl tentang Islam Moderat versus Islam Puritan; Perspektif Sosiologi Pengetahuan”, Jurnal Ilmu Ushuluddin, Vol. 8 , No. 1, Januari 2009.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Usaimin, “Ma’na al-Wasith fi ad-Din”, terj. Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali, dalam islamlib.com, 2010.
Toshihiko Izutsu, 1997. Relasi Tuhan dan Manusia, terj. Agus Fahri Husein dkk. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Ummi Sumbulah, , 2016. “Islam dan Risalah Profetik: Best practice Moderasi dan Kerahmatan”, M. Zainuddin dan Muhammad In’am Esha (editor), Islam Moderat; Konsepsi, Interpretasi dan Aksi, Malang: UIN Maliki Press.
Usman Thalib, 2011. Sejarah Masuknya Islam di Maluku, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
W. Mongomery Watt, 1972. Muhammad at Madina, New York: Oxford University Press.
W. Mongomery Watt, 1997. Fundamentalisme Islam dan Modernitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sbandi, Rukminto Adi. 2007. Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas : Dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: Fisip UI press
Slamet, M. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press
Yusuf Qardhawi, 1996. Islam Peradaban Masa Depan, terj. Musthalah Maufur (Jakarta: Pustaka al-Kausar.
Zayad Abd. Rahman, “Konsep Ummah dalam Al-Qur’an, Sebuah Upaya Melerai Miskonsepsi Negara Bangsa”, dalam Religi: Jurnal Studi Islam, Vol. 6 Nomor 1, April 2015.
10.33650/guyub.v2i1.1995 |
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Ainul Yakin, Hafilul Fawaid, Achmad Ainur Rafiq, Faqih Thariqu Billah, Affan Muzakki, R. Ach. Supandi, Maulidi Iksan, Mahbubatul Hafifi, Muhammad Sofwan Hadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This journal is licensed under
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.