LEADERSHIP OF VILLAGE KYAI IN THE INFLUENCE OF RELIGIOUS MODERATION

Sarkowi Sarkowi




Abstract

This  research  is  descriptive  qualitative  in  nature  with  a  phenomenological approach in analyzing the  leadership of  village Kiai in efforts to mainstream religious moderation for the abangan in Songon, Pondok Joyo, Semboro Jember, East Java. The results  of this research  show that the  leadership  authority of village  Kiai in the  global era  has  not  been  shifted,  continues  to  exist,  and  is  the  main  reference  in  providing example,  da'wah,  education  and  consultation  in  building  the  foundation  for mainstreaming  religious  moderation.  In  implementing  his  leadership,  he  uses  a situational  approach  based  on  religious  ethics,  through  various  activities  that  are routine  and  conditional,  daily,  weekly,  monthly  and  yearly,  taking  into  account  the context  and  culture  of  the  Songon  community.  In  leading  various  religious  and  non- religious  activities,  he  always  instills  values,  develops  attitudes  and  thoughts  that  are moderate,  tolerant  and  peaceful  as  well  as  love  for  the  Indonesian  homeland  by referring  to  the  concepts  that  have  been  taught  or  embraced  by  the  NU  organization through educational, religious and cultural activities.


Full Text:

PDF

References

Al-Syatibi, Abu Ishaq. T.T. Al-Muwafaqat, Kairo: Dar al-Fikr al’Arabi, Bari,

Ashari, L. (2003). Power Sharing Between the Kyai, Bajingan and the Village Head. InMimeo.

Azra, A. (2004). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVI& XVIII. Jakarta: Kencana.

Balitbang dan Diklat Kemenag RI. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang danDiklat Kementeran Agama RI.

Baso, A. (2007). Pesantren dan Kultur Damai. In B. Soleh (Ed.), Budaya DamaKomunitas Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Bruinessen, M. Van, & Wajdi, F. (2006). Syu ’ un Ijtima ’ iyah and the Kiai Rakyat : Traditionalist Islam , Civil Society and Social Concerns. Indonesian Transition,

–248.

Bruinessen, M. Van. (2012). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Yogyakarta: Gading

Publishing.

Buresh, S. A. (2002). Pesantren-based development: Islam, education, and economic

development in Indonesia. PhD thesis: University of Virginia.

Burhanudin, J. (2012). Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Politik Muslim Dalam

Sejarah Indonesia. Jakarta: NouraBooks.

Chabib Thoha, (2000), Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danar Wijongkongko, Muhammad Faza Al-Hafidz, Kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi atau membebaskan pemimpin melalui pengikut mereka dalam

upaya mencapai tujuan organisas, Jurnal: Edukasi Norformal. Vol. 1. No. 2, 2020

Departemen Agama RI, (2010). Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV. Penerbit

Diponegoro.

Departemen Agama RI, (2012). Moderasi Islam, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf

Al-Qur’an. DepDikBud, (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka.

Dhofier, Z. (1980). The Role of The Kiai in The Maintenanceof Traditional Islam in

Java. Canberra: The Australian National University.

Dirdjosanjoto, P. (1999). Memelihara Umat; Kiai Pesantren-Kiai Langgar di Jawa.

Yogyakarta: LKIS.

Djamil, A. (2001). Perlawanan Kiai Desa: Pemikiran dan Gerakan Islam KH. Ahmad

Rifa’i Kalisasak. Yogyakarta: LKIS.

Edward Shils, “Charisma, Order, and Status,” American Sociological Review (1965):

Elkabumania, Nasin. (2014), Penerapan Pembelajaran Budaya dan Karakter Bangsa,

Bandung: CV Gaza Publising.

Fealy, G. (2003). Ijtihad Politik Ulama: Sejarah NU 1952-1967. Yogyakarta: LKIS.

Geertz, C. (1960). The Javanese Kijaji: The Changing Role of a Cultural Broker.

Comparative Studies in Society and History, 2(2), 228–249.

George P Hansen, “Max Weber, Charisma, and the Disenchantment of the World,” in

The Trictster and the Paranormal (Philadelphia: PA: Xlibris, 2001), 102–109;

Haidar, A. (1994). Nahdhatul Ulama dan Islam di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Hall, Stuart and Held, D. (1989). Citizens and Citizenship. In M. Hall, Stuart and

Jacques (Ed.), New Times: The Changing Face of Politics in the 1990s. London:

Verso.

Haris, M. A. (2023). Urgensi Digitalisasi Pendidikan Pesantren di Era Society 5.0

(Peluang dan Tantangannya di Pondok Pesantren Al-Amin Indramayu). Islamic

Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 6(01), 49–64.

Harun, M. B. (2007). Pesantren dan Pluralisme. In B. Soleh (Ed.), Budaya Damai

Komunitas Pesantren.

Hasanudin, Fuat. (2019), Ijtihad Maqashidi: Metodologi dan Kontekstualisasi Hukum

Islam di Indonesia. Jurnal AlMawarid JSHY, Vol.1, No. 2

Hastjarjo, T. D. (2011). Kausalitas menurut tradisi donald campbell. Buletin

Psikologi, 19(1).

Hawas. (1996). al-Maqayis al-Balaghiyyah fi al-Tahrir wa alTanwir. Disertasi,

Universitas alJazair, Bittikh, Usman (2010). Abhas wa waqo’I almu’tamar al’Am

al-Sani wa al- ‘Isyrin. Kairo.

Husain, Muhammad . (2003). Al-Tanzhir al-Maqashidi. Universitas al-Jazair,

Disertasi,

Ibn ‘Asyur, Muhammad. (2009(. Maqashid alSyari’ah al-Islamiyah.Tunis: Dar

alSahnuin.

Inayati, Fahrida, and Adib Rifqi Setiawan. (2019). Islam Nusantara: Glance History,

Characteristics, And Criticism. Preprint. Socarxiv. Accessed November 29, 2019.

Https://Osf.Io/Ycxnj.

Ismail, Husni. (1995). Nazariyat al-maqashid ‘inda Muhammad al-Thahir bin ‘Asyur.

Virginia: Al-a’had al’alai li al-fikr al-islami,.

Jakarta.Azizah, N. (2013). Artikulasi Politik Santri Dari Kiai Menjadi Bupati.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Khoironi, Nur, and Abdulloh Hamid. "Kepemimpinan Situasional dalam Pendidikan

Islam." Jurnal MUDARRISUNA Vol 10.4 (2020). LESTARI, DYAH PUTRI FUJI,

et al. "PENDEKATAN SITUASIONAL TERHADAP PERILAKU PEMIMPIN."

(2015)

Kholifah, S. (2022). Stereotipe Teroris dan Terduga Teroris di Lingkungan

Masyarakat. Islamic Insights Journal, 4(1), 17-27.

Kurd , Alif Jabal. (2017). Ishlah dalam Pandangan Ibn ‘Asyur dan Signifikasinya dalam

Upaya Deradikalisasi. Jurnal Nun, vol 3, No. 2.

Matwaya, A. M., & Zahro, A. (2020). Konsep Spiritual Quotient Menurut Danah Zohar

Dan Ian Marshall Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Attadrib: Jurnal

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 3(2), 41-48.

Michael H. Hart. (1994). Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam sejarah.

Jakarta: Pustaka Jaya.

Mukhlis Abidin, Muhammad. (2019). Tawazun: Journal of Sharia Economic Law. Vol.

, No. 1.

Mustika, D., Wulandari, A., Cahyati, D. S., Rofah, G. F., Khoirunnisa, K., Safitri, M., &

Chaniago, Y. (2022). Pengaruh Pendekatan Situasional Dalam Kepemimpinan

Pendidikan. Indonesian Research Journal on Education, 2(3), 1145-1150.

Mutawali. (2017). Maqâshid al-syarî’ah : Logika Hukum Transformatif. Jurnal

Schemata. Volume 6, No.2.

Nasution, R. D. (2017). Kyai sebagai Agen Perubahan Sosial dan Perdamaian dalam

Masyarakat Tradisional. Sosiohumaniora, 19(2), 177-184.

Nasution, R. D. (2017). Kyai sebagai Agen Perubahan Sosial dan Perdamaian dalam

Masyarakat Tradisional. Sosiohumaniora, 19(2), 177-184.

Raisuni, Ahmad . ( 2009). Nazariyat alMaqashid ‘inda imam al-Syatibi, Rabat: Dar alAman.

Sartono

Kartodirjo,

Kepemimpinan

dalam

Dimensi

Sosial.

(Jakarta:

LP3ES,

,

h.

-9.

Setiyani,

Wiwik. (2020). The Exerted Authority of Kiai Kampung In The Social

Construction of Local Islam. Journal of Indonesian Islam, 14(1): 51-76.

Susanto, E. S. E. (2007). Kepemimpinan [Kharismatik] Kyai Dalam Perspektif

Masyarakat Madura. Karsa: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, 30-40.

Sutarto Wijono, Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi, (Jakarta: Prenadamedi

Group, 2018), hlm. 5

Thahjono, H. (2003). Kepemimpinan Dimensi Keempat. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Widjayakusuma, M.K dan Susanto, I.M, (2003) Pengantar Manajemen Syariat. Jakarta

Selatan: Khoirul Bayan.

Yaqin, Ainol. (2018). Rekonstruksi Maqâshid al-syarî’ah dalam Pengembangan

Metodologi Hukum Islam. Jurnal Madania, Vol.22, No. 1.

Zohar, D. (2010). Exploring spiritual capital: An interview with Danah Zohar.

Spirituality in Higher Education, 5(5), 1–8. Zohar, D. (2012). Spiritual

intelligence: The ultimate intelligence. Bloomsbury publishing.




Refbacks

  • There are currently no refbacks.