Karakteristik Demografi Balita Stunting di Wilayah Lahan Basah Kecamatan Lima Puluh

DOI: https://doi.org/10.33650/jkp.v12i2.9475

Authors (s)


(1) * Pingkan Deni Pramudita   (Universitas Riau, Riau)  
        Indonesia
(2)  Nurhannifah Rizky Tampubolon   (Universitas Riau, Riau)  
        Indonesia
(3)  Ganis Indriati   (Universitas Riau, Riau)  
        Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Stunting merupakan suatu kondisi malnutrisi yang disebabkan oleh masalah gizi kronis dan infeksi yang berkelanjutan sejak 1000 hari pertama kehidupan. Stunting dapat menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik demografi balita stunting di wilayah lahan basah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskripstif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling.  Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan di Puskesmas Limapuluh. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan pada responden menunjukkan hasil bahwa karakteristik responden sebagian besar adalah orantua yang berusia < 20 tahun dan  > 35 tahun, balita stunting sebagian besar tergolong pendek dengan jumlah anggota diatas 4 orang dalam satu keluarga, tingkat pendidikan rendah, pendapatan dibawah Upah Minimum Regional (UMR), responden sebagian besar bekerja, sanitasi terstandar dan keadaan lingkungan memenuhi syarat. Kesimpulan: Sebagian besar masalah stunting di pengaruhi oleh usia orangtua yang beresiko, jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak dan pengasilan yang rendah.




Full Text: PDF



References


Anugrahaeni, H. A., Nugraheni, W. T., & Ningsih, W. T. (2022). Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 6(1), 64–72.

Fiana, T. R. I. U., & Judul, H. (2021). Keluarga yang Mempunyai Anak Rentang Usia 1-6 Tahun di Desa Kramat Sampang Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes.

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2018. 8–25.

Kemenkes RI. (2020). Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam RPJMN dan Rentra Kementerian Kesehatan 2020-2024. Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI, 1–99.

Khasanah, P. U. (2023). Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada NY"I" 38 Tahun G2P1A0AH1 Spacting 14 Tahun Usia Kehamilan 32+3 Minggu. Jurnal Sehat Indonesia, 5(2), 84–93.

Suryani, K., Rini, M. T., Hardika, B. D., & Widiastari, N. K. (2023). Analisis Faktor Penyebab Kejadian Stunting. Jurnal Keperawatan Florence Nightingale, 6(1), 8–12. https://doi.org/10.52774/jkfn.v6i1.112

Wahyuni, Yunus, M. A., Madika, R. C., Maulidya, A. B., Adabiah, S. R., & Jannah Mujiningtyas, T. R. (2023). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Lahan Basah. 4, 5759–5768.

Wulandari Leksono, A., Kartika Prameswary, D., Sekar Pembajeng, G., Felix, J., Shafa Ainan Dini, M., Rahmadina, N., … Bogor Selatan, K. (2021). Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas, 1(2), 34–38.


Dimensions, PlumX, and Google Scholar Metrics

10.33650/jkp.v12i2.9475




Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Profesional