Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi : Potret Kegiatan Mahasiswa di Mayasih dan Lumbu Kuningan
Authors (s)
(1) * Abdul Muiz   (Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon)  
        Indonesia
(*) Corresponding Author
AbstractToleransi tidak hadir dalam sekali langkah. Kehadiran toleransi berangkat dari intraksi dan pemahaman yang panjang yang berkaitan dengan penerimaan setiap perbedaan. Oleh karenanya, toleransi tidak bisa disuguhkan dalam secangkir wacana melainkan praktik langsung dalam meracik perbedaan. Mahasiswa yang seringkali mendapat hidangan wacana toleransi tidak serta merta mampu bersikap toleran. Maka diperlukan internalisasi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan nyata yang berbeda. Problematika perbedaan itu mesti diolah dalam pola pikir sehingga melahirkan sikap dan perilaku toleran. Cigugur Kuningan merupakan lumbung perbedaan. Di sana, ada ras, suku, dan agama yang tidak tunggal. Karena itu, menerjunkan mahasiswa guna belajar hidup bersama masyarakat dalam konteks toleransi menjadi penting. Uji coba wacana sekaligus penanaman nilai menjadi lahan eksprimen bagi mahasiswa dalam memahami dan mengkaji toleransi. |
Keywords
Full Text: PDF
Article View
Abstract views : 70 times | PDF files viewed : 43 times10.33650/trilogi.v4i3.7092 |
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 abdul Muiz
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This ejournal system and its contents are licensed under
a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License