Prediction Model for Low Birth Weight (LBW) in East Lombok Regency

Mustika Nurlaili -  Universitas Qamarul Huda Bagu, Indonesia
Hadi Masyhurrosyidi* -  Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Selong, Indonesia, Indonesia
Sastrawan Sastrawan -  Universitas Qamarul Huda Bagu, Indonesia
Lalu Sulaiman -  Universitas Qamarul Huda Bagu, Indonesia

Supp. File(s): Research Results

Introduction: The success of midwifery care has an impact on maternal health and greatly influences future generations of the nation and state. Purpose: recommendations for reducing the incidence of LBW based on an analysis of the influence of the determinants of the cause. Method: observational study with cohort design. The population is all pregnant and giving birth women in East Lombok Regency amounting to 27,463 people. The sample was calculated using the binomial formula, using the simple random sampling technique, and obtained 400 samples (α = 0.05). Results Spontaneous delivery, delivery at the polindes, and delivery assisted by a midwife, while newborns are female and weigh more than 2,500 grams. The determinant effect of the mother on the incidence of low birth weight babies (LBW) consists of the age of the mother with a significance value of 0.005 RR: 1,544 (1,026 to 2,497), gestational age 0,010 RR: 1,406 (1,058 to 2,159), frequency of antenatal care (ANC) 0,005 RR: 1,763 (1,186 to 2,620). The prediction model for LBW incidence was obtained by simultaneously testing the determinants of the causes of LBW incidence in East Lombok District, namely Antenatal Care (ANC) with PR: 2,381, 95% CI (1,387 to 4,088) and a significance of 0.002. Recommendation: health promotion is carried out by taking into account the characteristics of the mother so that it is easy to understand, the team of officers will follow up on the services provided such as providing supplements, blood pressure, healthy diet and adequate family involvement.

Supplement Files

Keywords : Prediction Model; Low Birth Weight (LBW)

  1. Alfindasari, Dessy. 2014. Desain Penelitian Kualitatif. Diakses pada 11 Januari 2016 di http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/desainpenelitiankualitatif.html?m=1
  2. Atriyanto, Primades. 2006. Pengaruh Kualitas Pelayanan Antenatal (Berdasarkan Frekuensi Pelayanan, Jadwal Pelayanan, dan Konseling) Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Thesis Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok
  3. Badriah, D. L. (2011). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: PT. Refika Aditama
  4. Chamberlain, G., Morgan, M. (2010). Asuhan Antenatal, Edisi 4, Jakarta: EGC
  5. Dahlan, M.S. (2016). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba Medika
  6. Demelash H., Motbainor A., Nigatu D., Gashaw K., Melese A. (2015). Risk Faktors for Low Birth Weight in Balezone Hospitals, South-East Ethiopia. Journal BMC Pregnancy and Childbirth
  7. Diniya N., Rahayu A., Musafaat. (2015). Faktor risiko yang berhubungan dengan berat bayi lahir rendah di wilayah kerja puskesmas martapura kabupaten Banjar, Jakarta. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol. 3 No. 3
  8. Dorland, W.A, Newman. (2010). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
  9. Ekawaty, L.H. (2015). Bayi Berat Lahir Rendah. diakses 30 maret 2017; https://ugm.ac.id/id/berita/10695-jumlah.bayi.berat.lahir.rendah.masih.tinggi
  10. Goldani. 2004. Trends in Prenatal Care Use and Low Birthweight in Shouteast Brazil. AM J. Public Health (AJPH), Vol 94 No. 8 Aug. 2004: 1366 – 1371
  11. Hasan, R., Alatas, H. (2000). Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI
  12. Hastono, Susanto Priyono. (2001). Analisis Data. Jakarta: Pustaka Fakultas Kesehatan. Masyarakat-UI
  13. Karmanto, Bambang. 2002. Hubungan Kualitas pemanfaatan Pelayanan Antenatal dengan Kejadian BBLR di Puskesmas Kota Cirebon Tahun 2001-2002. Tesis Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
  14. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
  15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi Ibu dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
  16. Kosim, M.S., Yunanto, A., Dewi, R., Sarosa, G.I., Usman, A. (2014). Buku Ajar Neonatologi, Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI
  17. Kozuma, S. (2009). Approaches to anemia in Pregnancy Research and reviews JMAJ 52(4): 214-218
  18. Kramer dan Kakuma. 2012. Optimal duration of exclusive breastfeeding.Chocrane Library; Wiley.
  19. Kramer, MS. 1987. Determinant of low birth weight: methodological assesment and Meta analysis’, Bulletin of the World Health Organization, 65,5: 663-737
  20. Kusparlina, E. P. (2016). Hubungan Antara Umur dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas dengan Jenis BBLR. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, VII (1), 21–26.
  21. Leonardo. (2011). Perbedaan Luaran Janin pada Persalinan Preterm Usia Kehamilan 34-36 Minggu dengan dan tanpa Ketuban Pecah Dini, Diponegoro. Jurnal Kesehatan. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
  22. Leveno, K.J., Cunningham, F.G., Gant, N.F., Alexander, J.M., Bloom, S.L., Casey, B.M., Dashe, J.S., Sheffield, J.S., Yost, N.P. (2009). Obstetri Williams, Edisi 21, Jakarta: EGC
  23. Mahayana, E. C. ,. Y., 2015. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian berat badan lahir rendah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. jurnal FK Unand, 4(3), p. 665
  24. Mahayana, S. A. S., 2015. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian berat badan lahir rendah di RSUP Dr.M.Djamil Padang. jurnal FK Unand, 4(3), p. 664
  25. Mani, Geetha., Annadurai, Kalaviani., Danasekaran, Raja. 2015. Bystander Cardiopulmonary Resuscitation in out of Hospital Cardiac Arrest: Need of The Hour. diakses tanggal 16 Maret 2016. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4370160/#R5
  26. Manuaba, I. A. C., Manuaba, I. B. G. F., Manuaba, I. B. G. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Edisi 2. Jakarta: EGC
  27. Maryunani. A., dkk. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit pada Neonatus. Jakarta: Trans Info Media
  28. Maulida, Farika. (2018). Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. M Masa Hamil Sampai Dengan Keluarga Berencana di Klinik Pangestu Siti Saudah S.ST. http:/eprints.umpo.ac.id/4060/3/BAB%2011.pdf. (diakses 20 Oktober 2018
  29. Ngonzi, J. et al. (2016). Puerperal Sepsis, The Leading Cause of Maternal Deaths at a Tertiary University Teaching Hospital in Uganda’, BMC Pregnancy and Childbirth. Journal BMC Pregnancy and Childbirth, 16(1), pp. 1–7. DOI: 10.1186/s12884-016-0986-9.
  30. Nur, R., Afiruddin, A., Novilia, R. (2016). Analisis Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSU Anutapura, Palu. Tesis. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
  31. Pantiawati, Ika. 2010. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta : Nuha Medika
  32. Peraturan baru yaitu Permenkes 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual menggantikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 135).
  33. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
  34. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
  35. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
  36. Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
  37. Proverawati, A. (2010). BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta: Nuha Medika.
  38. Saifuddin, A. (2010). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
  39. Saifuddin, A.B., (2014). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Ed 1, Cet 5, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  40. Sistiarani, C olti. 2008. Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Beresiko terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro
  41. Suriani, O. (2010). Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal terhadap Kejadian BBLR di Indonesia, Jakarta. Tesis. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan Kesehatan Reproduksi Universitas Indonesia
  42. Suryati, Romauli. 2011. BukuAjar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Cetakan Pertama Yogyakarta: Nuha Medika
  43. Wiknjosastro, A. & Waspodo. (2007). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo

Open Access Copyright (c) 2025 Adult Health Nursing Journal
Unuja Logo

Published by
Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid
Probolinggo, East Java