Eksistensi Hukum Islam dan Prospeknya di Indonesia
AbstractIndonesia as one of the most populated-by-Muslim country has a long historical experience in implementing Islamic law. In each era, the practice of Islamic law differs one another due to the legal politics which influence it. Prior to the Dutch colonialism, Islamic law was prevalent among Muslims with political support from the royal kingdom of Islam such as in Aceh, Palembang, Banjarmasin, Banten, Demak, Jepara, Tuban, Gersik, Ampel and Mataram. Islamic law grew and developed in the midst of society beside adat law. In the Dutch colonial era the policy of the colonial government against Islamic law had its ups and downs in line with the legal theory that emerged at the time. On the one hand, it tends to be accommodative, while confrontational on the other hand. In the era of independence the position of Islamic law became stronger with the enactment of the 1945 Constitution which guaranteed the right of every citizen to embrace religion and practise religious law. In the New Order era, several laws have been enacted, which strengthened the position of Islamic law, especially the Islamic civil law. This tends to develop in the Reform era, marked by strengthening Muslim aspirations and regional autonomy. Consequently, the Islamic law is increasingly practised, though still limited in the field of civil law and Islamic economics. The enforcement of Islamic criminal law in Indonesia still encounter many obstacles both conceptually and legally. This article will examine the existence and the prospect of Islamic law in Indonesia by observing its strengths, weaknesses, opportunities and challenges.
|
Full Text:
References
Ali, Muhamad Daud. (1991). “Hukum Islam, Peradilan dan Masalahnya”, dalam Hukum Islam di Indonesia , Pemikiran dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Arifin, Bustanul. (1995). Gagasan dan Sasaran Kompilasi Hukum Islam. Makalah. PTA Jawa Timur.
Fuad, Mahsun. 2005). Hukum Islam Indonesia. Yogyakarta: LKiS.
Haidar, Ali. (1994). Nahdatul Ulama dan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ichtijanto. (1991). “Pengembangan Teori Berlakunya Hukum Islam di Indonesia”, dalam Tjun Suryaman (ed.), Hukum Islam di Indonesia: Perkembangan dan Pembentukan. Bandung: Rosda Karya.
------------. (1996). “Prospek Peradilan Agama Sebagai Peradilan Negara dalam Sistem Politik Hukum di Indonesia”, dalam Amrullah Ahmad, Dimensi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Gema Insani Press.
Jazuni. (2005). Legislasi Hukum Islam di Indonesia. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.
Kamaruzzaman. (2001). Relasi Islam dan Negara. Magelang: Indonesia Tera.
Lukito, Ratno. (1998) Pergumulan Antara Hukum Islam dan Hukum Adat di Indonesia. Jakarta: INIS.
Manan, Abdul. (2006). Reformasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Masud, Muhammad Khalid, Pencarian Landasan Normatif Syariah Para Ahli Hukum Islam dalam Dinamika Kontemporer Dalam Masyarakat Islam, dihimpun oleh Dick van der Meij. (2003). terj. Soemardi. Jakarta: INIS.
MD, Moh.Mahfud. (1998). Politik Hukum di Indonesia,Cet.I. Jakarta: LP3ES.
Nasution, Yunan. (1988). Islam dan Problema-problema Kemasyarakatan. Jakarta: Bulan Bintang.
Nuruddin, Amiur dkk. (2004). Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.
Rasyidi, Lili & Rasyidi, Ira. (2001). Dasar dasar Filsafat dan Teori Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Santoso, Topo. (2003). Membumikan Hukum Pidana Islam. Jakarta: Gema Insani.
Schacht, Joseph. (2003). an Introduction to Islamic Law, terj. Joko Supomo. Yogyakarta: Islamika.
Soekanto, Soerjono & Abdullah, Mustafa. (1987). Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali.
Suryanegara, Ahmad Mansur. (1995). Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.
Suseno, Franz Magnis. (2000). Kuasa dan Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Syadzali, Munawir, “Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam”, dalam Dadan Muttaqin (ed.). (1999). Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia. Yogyakarta: UII Press.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 selanjutnya diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Taun 1970 tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. Kemudian Undang-Undang ini diubah kembali dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Undang-Undang. Nomor 7 Tahun 1989 selanjutnya diubah dengan Undang-Undang.Nomor.3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang.Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.
Kitab-kitab tersebut adalah: Al-Bajuri, Fath al Mu’in, Syarqowi ‘ala al-Tahrir, Qalyubi/Mahalli, Fath al-Wahhab dengan Syarah-nya, Tuhfah, Targhib al-Musytaq, Qawanin Syariyah li al-Sayyid Utsman ibn Yahya, Qawanin Syar’iyah li al-Sayyid Shadaqah Dahlan, Syamsuri fi al-Faraidl, Bughyah al- Mustarsyidin, al-Fiqh Ala al Madzahib al-Arba’ah, Mughni al-Muhtaj. Lihat Kompilasi Hukum Islamdi Indonesia, Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur, 1995.
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia.
10.33650/at-turas.v5i1.326 |
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 A. Malthuf Siroj
This journal is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License