MENGGAPAI KEBAHAGIAAN DENGAN HIDAYAH PERSPEKTIF TAUFIQUL HAKIM
AbstractManusia membutuhkan spiritualiatas dan pegangan hidup untuk menjalankan kehidupannya. Serta manusia tidak bisa lepas dari kesedihan dan kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan salah satu tujuan yang ingin diraih oleh setiap manusia dalam kehidupannya. Terdapat banyak persepsi dalam memahami kebahagiaan dalam hidup. Untuk menggapai suatu hal tentu harus malalui petunjuk dari Allah yang biasa disebut dengan hidayah. Kemudian banyak pemaknaan hidayah yang hanya tertuju kepada manusia yang pada saat itu mendapatkan sesuatu perubahan dari yang buruk berubah menjadi pekerjaan baik. Kebahagian yang biasa diartikan Ketika memiliki harta yang melimpah serta mendapatkan semua yang diinginkan. Pada penelitian ini menggunakan jenis atau pendekatan penelitian Studi Kepustakaan (Library Research). Taufiqul Hakim dalam kitabnya tafsir al Mubarak memaparkan bahwa untuk mencapai suatu kebahagian yang hakiki bisa melalui jalur agama. Agama sebagai pembimbing untuk manusia yang mempunyai akal dan pikiran. Taufiqul Hakim lebih memaknai makna kebahagiaan dengan kebahagian akhirat karena latar belakang beliau merupakan mursyid Thariqah An-Naqsyabandiyah Kholidiyah. Sedangkan makna hidayah dalam surah al fatihah ayat 6 yang dimaknai dengan lima makna yakni hidayah fitrah kemudian hidayah indra, hidayah akal, hidayah agama, dan hidayah taufik. |
Keywords
Full Text:
References
Al-Qarni, ‘Aidh. (2016). La Tahzan; Jangan Bersedih! Terj. Samson Rahman. Jakarta: Qisthi Press.
Aprilianti, Anisatul Fikriyah. (2020). Konsep Kebahagiaan Perspektif Psikologi dan Al-Quran. Dar el-Ilmi Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan, dan Humaniora, 7(2), 83.
ar-Razi, Fakhr ad-Din. (1981). Tafsir al-Kabir. Beirut: Darul Fikr.
Fatah, Muhammad Arizatul, and Islah. (2023). Kajian Hidayah dalam Al-Qur'an Menurut Muhammad Salih Ibn'umar As-Samarani (Studi Penafsiran Surah al-Fatihah ayat 6 dalam Tafsir Faid Ar-Rahman). Disertasi, UIN Raden Mas Said Surakarta.
Hakim, Taufiqul. (2020). Tafsir Al-Mubarak. Jepara: EL-Falah Offset.
Hardjana, Agus M. (2003). Penghayatan Agama yang Otentik & Tidak Otentik. Semarang: Kanisius.
https://tafsirq.com/1-al-fatihah/ayat-6
Kurniawan, Alhafiz. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 6. https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-fatihah-ayat-6-. Diakses tanggal 20 Juni 2023.
Mirzaqon, Abdi and Purwoko, Budi. (2018). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori dan Praktik Konseling Expressive Writing Library. Jurnal BK Unesa, 1(1), 1-8.
Munawwir, Ahmad Warson. (1997). Kamus al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progresif.
Muthahhari, Murtadha. (2007). Membumikan Kitab Suci: Manusia dan Agama. Bandung: Mizan.
Muthahhari, Murtadha. (2008). Fitrah: Menyingkap Hakikat, Potensi, dan Jatidiri Manusia. Jakarta: Lentera.
Risky, Sulthon Nur, Saraswati, Rahma Rosaliana and Puspitasari, Ratna. (2018). Agama dan Kebahagiaan: A Literatur Review. Risenologi, 3(2), 60.
Rohayati, Widi, Putri, Ria Anggelia and Amaliya, Zulva. (2018). Peran Agama sebagai Alat Utama untuk Meraih Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. 8.
Shihab, M. Quraish. (2009). Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al- Qur’an, cetakan 5, vol. 3. Jakarta: Lentera Hati.
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Suhemi, Emi. (2019). Hidayah dalam Pandangan Al-Qur’an. Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah: Media kajian Al-Quran dan Al-Hadits Multi Perspektif, 16(1), 72-79.
10.33650/graduasi.v1i1.8256 |
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Thonthowi Hamdi
This work is licensed under a CC BY-SA
Published by Islamic Faculty of Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia.