ULUL ALBAB DALAM AL-QUR’AN: STUDI PENAFSIRAN BUYA HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR

Abstract

Penelitian ini berjudul “Ulul Albab Dalam Al-Qur’an; Studi Penafsiran Buya Hamka Dalam Tafsir Al-Azhar”. Penelitian ini membahas tentang kalimat Ulul Albab dalam Al-Qur’an dan bagaimana penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan Antara kalimat Ulul Albab dalam Al-Qur’an antara ayat yang satu dan ayat yang lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini terfokus kepada metode maudhu’i sesuai dengan yang dirumuskan oleh Al-Farmawi. Dan pada akhirnya ditemukan apakah ada perbedaan antara ayat Ulul Albab yang satu dan yang lainnya, dan apakah ada yang dimaksud Ulul Albab di dalam Al-Qur’an itu orang-orang selain Islam dan beriman kepada Allah. Jenis penelitian ini ialah penelitian pustaka (Library Research) dengan menjadikan buku tafsir sebagai sumber data primer atau utama. Maka penulis mengambil buku tafsir Al-Azhar karangan Buya Hamka. Kemudian, ditambahkan juga data sekunder seperti  buku Kalimat Fi Qur’an Karena Setiap Kata punya Cerita, buku 6 Langkah Metode Maudhu’i, buku Kepribadian Ulul Albab dan lain sebagainya. Dan metode yang digunakan adalah metode maudhu’i. Adapun hasil penelitian adalah bahwa Ulul Albab adalah orang yang memiliki akal yang murni, yang tidak diselubungi oleh kulit, yakni panut ide yang dapat melahirkan kerancuan atau keraguan dalam berfikir. Menurut Buya Hamka Ulul Albab itu adalah orang yang mempergunakan akalnya untuk memperdalam ilmu yang sejati. Akal juga digunakan untuk alat penimbang, penyisih diantara agak-agak dan kesimpulan yang benar, penyisih mana yang patut diketahui serta dipahami dan mana yang meminta renungan panjang. Kalau akal sudah bekerja memberi hasil yang baik maka segala keraguan-keraguan, paham, dan agak-agak menjadi hilang, dan mudahlah membedakan mana yang was-was dan mana ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan.