STATUS PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN LAYANG BERDASARKAN METODE SCHAEFER DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PASONGSONGAN

Abstract

Sumberdaya ikan dapat memberikan kontribusi cukup besar bagi kesejahteraan bangsa, karena perikanan tangkap bersifat open acces. Jumlah penangkapan ikan setiap tahunnya mengalami peningkatan dan menyebabkan terjadinya eksploitasi berlebihan terhadap sumberdaya alam akibat semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, contohnya ikan layang. Ikan layang termasuk sumberdaya ikan pelagis kecil yang berperan besar dalam sektor perekonomian nelayan di Pulau Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi sumberdaya ikan layang, mengetahui hasil upaya penangkapan ikan layang dan mengetahui hasil CpUE ikan layang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai Pasongsongan. Penelitian ini menggunakan metode schaefer. Hasil penelitian ini menunjukkan perhitungan jumlah produksi ikan layang tertinggi tahun 2022 sebesar 2415,75 ton/tahun sedangkan produksi ikan layang terendah tahun 2014 sebesar 355,25 ton/tahun. Jumlah produksi ikan layang mengalami peningkatan maupun penurunan dikarenakan beberapa faktor, diantarannya upaya penangkapan, musim penangkapan, cuaca pada saat penangkapan dan daerah penangkapan. Hasil perhitungan upaya penangkapan ikan layang tertinggi tahun 2022 sebesar 3668 trip/tahun sedangkan upaya penangkapan terendah tahun 2015 sebesar 1259 trip/tahun. Naik turunya upaya penangkapan berdasarkan trip kapal juga dipengaruhi ukuran kapal, jika memiliki ukuran besar maka trip akan lebih lama dari tahun sebelumnya. Hasil perhitungan CpUE ikan layang tertinggi tahun 2015 sebesar 0.6932 ton/trip sedangkan CpUE tahun 2014 sebesar 0.2048 ton/trip. Nilai CpUE mengalami fenomena naik turun dan mengindikasikan bahwa nilai CpUE yang semakin tinggi akan mencerminkan tingkat effort rendah dan jika nilai CpUE menunjukkan penurunan angka maka tingkat effort tinggi.