INNOVATIVE EDUCATION FOR A MORE TOLERANT SOCIETY



Authors (s)


(1) * ALISTAIR WELSH   (Deakin University 221 Burwood Hwy, Burwood VIC 3125, Australia)  
        Australia
(*) Corresponding Author

Abstract


Madrasah dan sekolah yang melaksanakan program peningkatan mutu, maka berhadapan dengan risiko, semakin tinggi program penigkatan mutu pendidikan, maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi. Madrasah dan Sekolah yang memahami tipe-tipe risiko finansial, risiko sumber daya manusia, risiko kebijakan, risiko jam pembelajaran, risiko sarana, maka akan mudah memahami risiko dan kemungkinan-kemungkinan yang menghambat dan peluang dalam mencapai program peningkatan mutu pendidikan.Madrasah dan sekolah yang memahami risiko siksa dunia dan akhirat, maka dapat memberikan motivasi kepada siswa dan tenaga pendidikan dalam bekerja, beribadah, dan berprilaku, agar senantiasa amanah, bertanggungjawab dan melaksanakan pembelajaran dengan benar, agar terhindar dari siksa di dunia dan di akhirat, sebab apa yang diperbuat pasti Allah akan membalasnya di dunia dan di akhirat

 Madrasah dan sekolah yang mampu memanaj risiko dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka input siswa semakin tinggi, prestasi akademik dan non akademik siswa meningkat, lulusanya diterima di Perguruan Tinggi Nasional dan luar negeri, meningkatnya semangat ibadah, berakhlaqul karimah serta siswa memiliki ketrampilan yang sesuai pilihannya dan perkembangan zaman,  semakin dikenal, diminati masyarakat, memiliki nilai akreditasi A, mampu berinteraksi dan menyesuaikan dengan masyarakat sekitar, berusaha menyesuaikan dengan perkembangan zaman, meningkatnya displin dan semangat kerja, semangat beribadah bagi guru dan karyawan, meningkatnya kenyamanan/kesejahteraan bagi karyawan, memiliki standar mutu.

 Prinsip-prinsip  Manajemen Risiko Islami meliputi koordinasi, keterbukaan, kebersamaan, kerjasama, menjaga kepercayaan, adil, musyawarah, keteladanan, pengertian dan kekeluargaan, disiplin,  ibadah, prinsip hari ini harus lebih baik dari hari kemaren, membangun visi, misi, saling menasehati, catat apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu catat, serta berdo’a dan tawakkal.




Full Text: PDF



References


Anderson, B. 1983. Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism, Verso, London.

Bakhtin, M.M. 1981. The dialogical imagination: Four essays by M. M. Bakhtin. Austin: University of Texas Press..

Barclay, F. 2010. Kristeva's stranger within: The question of the foreigner in Daniel. Paragraph, 33(1), pp. 1-19.

Brandist, C. 2002. The Bakhtin circle: Philosophy, culture and politics. Sterling: Pluto Press.

Holliday, A. 2011. Intercultural communication and ideology. Los Angeles: Sage.

Kramsch,C. 2009. The multilingual subject: What foreign language learners say about their experience and why it matters. Oxford: Oxford University Press.

Kristeva, J. 1991. Stranger to ourselves. Hempstead: Harvester Wheatsheaf. Liddicoat, A. (2002). Static and dynamic views of culture and intercultural language acquisition. Babel, 36(3), 4-11.

Liddicoat, A & Kohler, M. 2012. Teaching Asian languages from an intercultural perspective: Building bridges with and for students of Indonesian. In

X. Song & K. Cadman (Eds), Bridging transcultural divides: Asian lan- guages and cultures in global Higher Education (pp. 73-100). Adelaide: University of Adelaide Press.

Lo Bianco, J. 2009. Dilemmas of efficiency, identity and worldmindedness. In J. Miller, A. Kostogriz, & M. Gearon (Eds), Culturally and linguistically diverse classrooms: New dilemmas for teachers (pp. 113-131). Clevedon: Multilingual Matters, Clevedon.

Baharun, H., & Mundiri, A. (2011). Metodologi Studi Islam: Percikan Pemikiran Tokoh Dalam Membumikan Agama. Ar-Ruzz Media (1st ed.). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Baharun, H. (2016). Manajemen Kinerja Dalam Meningkatkan Competitive Advantage Pada Lembaga Pendidikan Islam. At-Tajdid: Jurnal Ilmu Tarbiyah, 5(2).

Mundiri, A., & Zahra, I. (2017). Corak Representasi Identitas Ustadz dalam Proses Transmisi Pendidikan Karakter di Pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 2, No, 21–35.

Mundiri, A. (2016). THE LEADERSHIP OF HEADMASTER IN BUILDING A WORK CULTURE BASED ON PESANTREN. In International Conference on Education and Training (pp. 1–7). Malang: Faculty of Education State University of Malang.


Article View

Abstract views : 201 times | PDF files viewed : 120 times



Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by :
 

 
 

Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam

Published by Islamic Faculty of Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia.