SCHOOL BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOL MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL 15 SURAKARTA

Muhammad Sohib Yafi -  Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia, Indonesia
Muhroji Muhroji* -  Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
Achmad Januar Arifin -  Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia, Indonesia
Annisa Fitri -  Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
This study aims to describe bullying behavior in SD Muhammadiyah 15 Surakarta,. This type of research is qualitative research (Qualitative Research). Data collection techniques are conducted through interviews, and supporte d by observation and documentation. The validity of the data using source triangulation. Data analysis techniques performed from the reduction stage, display data, and verification/conclusion. The results showed that the perpetrators of school bullying in SD Muhammadiyah 15 Surakarta performed by students, namely Riyan, Riko and Bagus. The causes of school bullying are the school climate, family, social environment, and impressions or media. School bullying behavior is common during break times. The most common type of school bullying is exclusion. Next is threatening, scolding, commanding, mocking, yelling, pointing with fingers to the face, cheering, forcing, pushing the beat with the hand and the broom handle. The role of teachers in dealing with school bullying is to provide counseling to students in need of assistance, including addressing those involved in bullying. The role of schools in relation to bullying is cooperation with the parents through the assistance provided for both victims and perpetrators of bullying. The efforts of teachers in overcoming bullying actors is to direct the perpetrators on the positive and grow harmonious relationships between children and parents
  1. Coloroso, Barbara. (2007). Stop Bullying: Memutus Rantai Kekerasan Anak dari
  2. Prasekolah hingga SMU. Diterjemahkan oleh: Santi Indra
  3. Astuti. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
  4. Fataruba, Rina. 2016. Peran Tekanan Teman Sebaya terhadap Perilaku Bullying pada
  5. Remaja di Sekolah. Seminar Asean, Psychology & Humanity. Universitas
  6. Muhammadiyah Malang.
  7. James, Alana. (2010). School Bullying. PhD Researcher. Goldsmiths University of
  8. London.
  9. Lexy J. Moleong. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
  10. Magfirah, Ulfah dan Rachmawati, Mira Aliza. (2010). Hubungan antara Iklim Sekolah
  11. dengan Kecenderungan Perilaku Bullying. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
  12. Budaya Universitas Islam Indonesia.
  13. Milles, Mattew B. & A. Michael Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif.
  14. Diterjemahkan oleh: Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress).
  15. Pratama, Andriansyah Adha., Krisnatuti, Diah dan Hastuti, Dwi. 2014. Gaya Pengasuhan
  16. Otoriter dan Perilaku Bullying di Sekolah Menurunkan Self- Esteem Anak Usia
  17. Sekolah. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Mei 2014, p : 75-82. Vol. 7, No. 2. ISSN :
  18. – 6037.
  19. Robison, Kathy. (2010). Bullies and Victims: A Primer for Parents. National Association
  20. of School Psychologists.
  21. Sari Pediatri. (2013). Gambaran Bullying dan Hubungannya dengan Masalah Emosi dan
  22. Perilaku pada Anak Sekolah Dasar.Jurnal Ilmu Kesehatan Anak dan Psikiatri.
  23. Vol. 15. No. 3. Oktober 2013. 175.
  24. Sri Wahyuni & M.G. Adiyanti. (2010). Correlation Between Perception Toward
  25. Parents‟ Authoritarian Parenting And Ability To Empathize WithTendency Of
  26. Bullying Behavior On Teenagers. Fakultas Psikologi. Skripsi.Universitas Gajah
  27. Mada. Yogyakarta.
  28. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
  29. R & D. Bandung: Alfabeta.
  30. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
  31. Alfabeta.
  32. Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
  33. Bandung : PT Refika AditamaColoroso, Barbara. (2007). Stop Bullying: Memutus Rantai Kekerasan Anak dari
  34. Prasekolah hingga SMU. Diterjemahkan oleh: Santi Indra
  35. Astuti. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
  36. Fataruba, Rina. 2016. Peran Tekanan Teman Sebaya terhadap Perilaku Bullying pada
  37. Remaja di Sekolah. Seminar Asean, Psychology & Humanity. Universitas
  38. Muhammadiyah Malang.
  39. James, Alana. (2010). School Bullying. PhD Researcher. Goldsmiths University of
  40. London.
  41. Lexy J. Moleong. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
  42. Magfirah, Ulfah dan Rachmawati, Mira Aliza. (2010). Hubungan antara Iklim Sekolah
  43. dengan Kecenderungan Perilaku Bullying. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
  44. Budaya Universitas Islam Indonesia.
  45. Milles, Mattew B. & A. Michael Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif.
  46. Diterjemahkan oleh: Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress).
  47. Pratama, Andriansyah Adha., Krisnatuti, Diah dan Hastuti, Dwi. 2014. Gaya Pengasuhan
  48. Otoriter dan Perilaku Bullying di Sekolah Menurunkan Self- Esteem Anak Usia
  49. Sekolah. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Mei 2014, p : 75-82. Vol. 7, No. 2. ISSN :
  50. – 6037.
  51. Robison, Kathy. (2010). Bullies and Victims: A Primer for Parents. National Association
  52. of School Psychologists.
  53. Sari Pediatri. (2013). Gambaran Bullying dan Hubungannya dengan Masalah Emosi dan
  54. Perilaku pada Anak Sekolah Dasar.Jurnal Ilmu Kesehatan Anak dan Psikiatri.
  55. Vol. 15. No. 3. Oktober 2013. 175.
  56. Sri Wahyuni & M.G. Adiyanti. (2010). Correlation Between Perception Toward
  57. Parents‟ Authoritarian Parenting And Ability To Empathize WithTendency Of
  58. Bullying Behavior On Teenagers. Fakultas Psikologi. Skripsi.Universitas Gajah
  59. Mada. Yogyakarta.
  60. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
  61. R & D. Bandung: Alfabeta.
  62. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
  63. Alfabeta.
  64. Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
  65. Bandung : PT Refika Aditama