An Analysis of the Criminalization of Forced Marriage from the Perspective of Dzari'ah Theory
AbstractThe practice of forced marriage that is cultured in society has many negative effects, one of which is that women are a group that is vulnerable to various forms of domestic violence, both physically, psychologically, sexually, and economically. Criminal law is expected to overcome the high rate of domestic violence that occurs due to forced marriage. In the case of forced marriage, criminal law is important in anticipation of domestic violence. The focus of this research is how forcing marriage as a criminal act uses the theory of dzari'ah. The factors that affect the occurrence of forced marriage are patriarchal culture and ideology that are socialized in society. In the patrilineal system, marriage is often a tool to strengthen inter-clan or family relationships. The correlation between forced marriage and the right of ijbar wali shows that the practice of forced marriage in the community is also greatly influenced by the right of ijbar wali. The criminalization of forced marriage has been by dzari'ah, in practice there is a certain motivation from the perpetrator of coercion to make the victim forced to carry out marriage on the one hand, and on the other hand, the consequences arising from the marriage on which one of the spouses is forced to carry out the marriage. The TPKS Law has translated the basic values of Grundnorm into daily legal practice. This shows how the implementing norm expresses Grundnorm's values through concrete legal sanctions that are in line with the mandate of the 1945 Constitution to protect citizens.
|
Keywords
Full Text:
References
Adhim, M. F. (2002). Indahnya pernikahan dini. In Jakarta: Gema Insani Press. Gema Insani.
Aisyah, N. (2013). Relasi Gender dalam Institusi Keluarga (Pandangan Teori Sosial dan Feminis). Muwazah, 5(2), 203–224.
Amelia, R. R. F. A. (2020). Biro Jodoh Online: Kegunaan dan Dampak. Jurnal Ilmiah Syari’ah, 19(2), 163–175.
Asmawi, M. (2004). Nikah dalam perbincangan dan perbedaan. Yogyakarta: Darussalam, 19.
Aulia, M. Z. (2020). Friedrich Carl von Savigny tentang Hukum: Hukum sebagai Manifestasi Jiwa Bangsa. Undang: Jurnal Hukum, 3(1), 201–236. https://doi.org/10.22437/ujh.3.1.201-236
Dauvergne, C., & Millbank, J. (2010). Forced Marriage as a Harm in Domestic and International Law. Modern Law Review, 73(1), 1–43. https://commons.allard.ubc.ca/fac_pubs
Dewi, A. A. I. A. A., & Wuri, D. S. (2020). Pemaksaan Perkawinan sebagai Faktor terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga Ditinjau dari Perspektif Hukum Pidana Indonesia. Kertha Wicara: Journal Ilmu Hukum, 9(5), 1–12. https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-catatan-tahunan-kekerasan-terhadap-
Dewi, M. B. K., & Arifin, R. (2019). Emancipation and Legal Justice; Portrait of Women’s Legal Protection In Indonesia. Jurnal Cita Hukum, 7(1), 101–114.
Doko, E. W., Suwitra, I. M., & Sudibya, D. gayatry. (2021). Tradisi Kawin Tangkap (Piti Rambang) Suku Sumba di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Konstruksi Hukum, 2(3), 656–660. https://doi.org/10.22225/jkh.2.3.3674.656-660
E.Y. Kanter; S.R. Sianturi. (2002). Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya. In Jakarta: Storia Grafika.
Hadikusuma, H. (2007). Hukum Perkawinan Indonesia (menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama). In Bandung: Masdar Maju.
Hakim, M. L. (2014). Rekonstruksi Hak Ijbar Wali Aplikasi Teori Perubahan Hukum dan Sosial Ibn al-Qayyim Al-Jawziyyah. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 8(1), 45–56.
Hanum, S. H. (1997). Perkawinan Usia Belia. In Yogyakarta: PPK UGM (Issue 71). Kerja sama Pusat Penelitian Kependudukan, Universitas Gadjah Mada dengan ….
Hasibuan, Z. E. (2019). Asas Persetujuan Dalam Perkawinan Menurut Hukum Islam (Menelaah Penyebab Terjadinya Kawin Paksa). Jurnal El-Qanuny, 5(2), 198–211.
Karim, A. S., Rimbing, N., & Simbala, Y. (2023). Pemaksaan Perkawinan dalam Perspektif Tindak Pidana Kekerasan Seksual menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 2022. Lex Administratum, 13(1), 1–9. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=i
Leden, M. (2009). Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. In Jakarta: Sinar Grafika. Sinar Grafika. Cetakan Kedua, Jakarta.
Luhman, N. (2009). Law as a Social System. Revista - Journal- Derecho & Poder Diritto & Potere, Right & Power, Recht Und Macht,Direito & Poder, Droit & Pouvoir. https://www.researchgate.net/publication/200026833
Luthfi, H. (2017). Fath Adz-Dzari’ah dan Aplikasinya dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia. In Jakarta: Institut Ilmu Quran Jakarta. Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
Mahfudin, A., & Musyarrofah, S. (2019). Dampak Kawin Paksa Terhadap Keharmonisan Keluarga. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(1), 75–93.
Mahmudin. (2020). Ikrah (Paksaan) Dalam Perspektif Hukum Islam. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman Dan Kemasyarakatan, 20(2), 133–144.
Mahsun. (2014). Wali Mujbir dalam Pusaran Pemikiran KH Sahal Mahfud. Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 8(1), 1–26. http://www.masterfajar.co
Muaidi. (2016). Saddu Al-Dzari’ah dalam Hukum Islam. Tafaqquh: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Dan Ahwal Syahsiyah, 1(2), 34–42. http://www.google.co.id/search?hl=id&q=ZARI%27AH&meta=
Muhamad, H. (2001). Fiqih Perempuan. Yogyakarta: LKIS.
Muhammad, A. K. (2004). Hukum dan Penelitian Hukum. In Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Bandung: Citra aditya bakti.
Munawaroh, H. (2018). Sadd al-Dzari’at dan Aplikasinya pada permasalahan Fiqih Kontemporer. Ijtihad: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 12(1), 63–84.
Munfarida, E. (2009). Kritik Wacana Seksualitas Perempuan. Yinyang: Jurnal Studi Islam, Gender Dan Anak, 4(1), 122–139.
Muttaqin, M. N., & Fadhilah, N. (2020). Hak Ijbar Wali Tinjauan Maqashid Syari’ah dan Antropologi Hukum Islam. De Jure: Jurnal Hukum Dan Syar’iah, 12(1), 102–119. https://doi.org/10.18860/j-fsh.v12i1.7580
Muttaqin, M. N., & Nur, I. (2019). Menelusuri Jejak Maqashid Syari’ah dalam Istinbath Hukum Imam Hambali. Ahkam, 7(1), 143–168.
Nainggola, J. F., Ramlan, & Harahap, R. R. (2022). Pemaksaan Perkawinan Berkedok Tradisi Budaya: Bagaimana Implementasi CEDAW terhadap Hukum Nasional dalam Melindungi Hak-hak Perempuan dalam Perkawinan. Uti Possidetis: Journal of International Law, 3(1), 55–82.
Rasjid, S. (2004). Fiqh Islam (Hukum Fiqh Lengkap). In Bandung: Sinar Baru Algesindo. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.
Robbi Izzati, A. (2011). Kuasa Hak Ijbar Terhadap Anak Perempuan Perspektif Fikih dan HAM. Al-Mawarid, 11(2), 241–254.
Rosa, A. (2003). Perbuatan Melawan Hukum. In Jakarta: Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Salim, H. S. (2008). Pengantar Hukum Perdata Tertulis (KUHPerdata). In Jakarta; Sinar Grafika. Sinar Grafika, Jakarta, h.
Setiana, A., Lestari Rahayu, A., Zahra Anwarudin, A., Cipta Maheswari, D., Zenandia Putri, E., Faria Rusdianawati, F., Reviyana, I., Sholikah, I., Shinei Amalia, J., Atika Rahma, K., Halimah, M., Sonia Kholifaturrosidah, N., Salsabilla, S., Amalia, T., Khalimatun Firnanda, V., Diah Andarista, V., Pratiwi, W., & Aisyiyah Surakarta dan, U. (2023). Perlindungan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terhadap Tradisi Kawin Culik. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 2(6), 441–451.
Sugiarto, U. S. (2017). Pengantar Hukum Indonesia. In Jakarta: Sinar Grafika. Jakarta.
Suhandjati, S. (2018). Kepemimpinan Laki-laki dalam Keluarga: Implementasinya pada Masyarakat Jawa. Jurnal THEOLOGIA, 28(2), 329–350. https://doi.org/10.21580/teo.2017.28.2.1876
Tutik, T. T. (2008). Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. In Jakarta: Kencana. Prenada Media Group.
Warson, M. A. (1997). Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif, 1088(9).
Yuwono, M. (ed. ). (2018). Pembangunan manusia berbasis gender. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak.
Zayadi, M. A., & Aisyah, L. (2022). Kriminalisasi Marital Rape Perspektif Maqasid al-Syari‘ah (Kajian atas UU PKDRT, UU TPKS dan RUU KUHP). Wasathiyyah, 4(2), 64–77.
Zuhaili, W. (2011). al-Mu’tamad Fi al-Fikih al-Syafi’i. In Damaskus: Dar al-Qalam (Vol. 4). Dar al-Qalam.
10.33650/at-turas.v11i2.8803 |
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Muhammad Zainuddin Sunarto, Fadil Fadil, Suwandi Suwandi
This journal is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License