PERKAWINAN ANTAR ORANG BERLAINAN AGAMA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

DOI: https://doi.org/10.33650/jhi.v8i1.7330

Authors (s)


(1) * Robi'ah -   (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis)  
        Indonesia
(2)  Shinta Maya Sari   (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis)  
        Indonesia
(3)  Rizal Nur Ihsan   (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis)  
        Indonesia
(4)  Delian Rayunda Putri   (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis)  
        Indonesia
(5)  Ulfa Rahma Dini   (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis)  
        Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


praktek perkawinan antar agama menurut hukum positif dan hukum agama merupakan suatu permasalahan yang krusial. pada dasarnya secara hukum dengan melihat ketentuan pada undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan intruksi presiden No 1 tahun 1991 tentang kompilasi hukum islam, sebenarnya pengaturan mengenai pelarangan perkawinan lintas agama sudah jelas. secara hukum agama yang ada di indonesia secara tegas melarang perkawinan beda agama, atau membolehkan dengan syarat-syarat yang sangat berat dilakukan. akan tetapi atas dasar rasa cinta, HAM, dan alasan lainnya perkawinan lintas agama masih banyak terjadi yang dapat disisasati melalui beberapa cara. namun pada kenyataannya perkawinan lintas agama dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suami istri yang berbeda agama, terkait dengan kehidupan rumah tangga yang dijalani, serta tujuan perkawinan yang hendak dicapai. selain itu dari segi keabsahan perkawinan kepada ranah atau kewenangan agama dan kepercayaan masing-masing agama, sehingga sah tidaknya perkawinan bergantung pada ketentuan hukum agama.




Full Text: PDF



Article View

Abstract views : 2 times | PDF files viewed : 2 times

Dimensions, PlumX, and Google Scholar Metrics

10.33650/jhi.v8i1.7330


Refbacks

  • There are currently no refbacks.