EFEKTIFITAS ZAKAT DALAM MERESPONS KRISIS KEMANUSIAAN DAN KESENJANGAN EKONOMI KELUARGA MUSLIM

DOI: https://doi.org/10.33650/jhi.v8i1.8964

Authors (s)


(1) * Achmad Suhaili   (Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur'an Wali Songo Situbondo)  
        Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Sebagai Negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai kesempatan besar dalam pengumpulan zakat yang dapat digunakan oleh yang membutuhkan (Mustahik). Zakat sangat berperan dalam mengatasi krisis kemanusiaan dan kesenjangan ekonomi keluarga muslim. Krisis kemanusiaan dalam hal ini adalah situasi di mana banyak individu atau kelompok mengalami penderitaan dan kebutuhan yang mendesak akibat bencana alam, konflik, atau faktor-faktor lainnya. Kesenjangan ekonomi merupakan adanya perbedaan atau disparitas antara kelompok atau individu dalam hal pendapatan, kekayaan, akses terhadap pendidikan, pekerjaan, atau sumber daya ekonomi lainnya. Kesenjangan ekonomi mencerminkan ketidaksetaraan distribusi ekonomi di dalam suatu Masyarakat Persoalannya kemudian adalah apakah zakat telah diyakini sebagai suatu asset, dalam ghirah pertumbuhan dan pemerataan sosio ekonomi, ataukah sekedar amaliyah ritual (ibadah mahdah), serta baagaimana zakat dapat dikelola secara manajemen kelembagaan, sehingga zakat tidak hanya bersifat konsumtif tetapi juga produktif, dengan system pengelolaan Zakat secara professional dan adanya SDM pengelola zakat yang berintergritas diharapkan bisa menjadikan Zakat berperan lebih besar dalam meningkatkan kapasitas kesejahteraan keluarga muslim. Penanganan krisis kemanusiaan dan mengurai kesenjangan sosial harus menjadi agenda bersama umat Islam Indonesia. Dalam konteks hukum keluarga Islam, zakat dapat digunakan untuk membantu memenuhi kewajiban finansial keluraga, seperti pemenuhan nafkah, dan pembiayaan pendidikan anak-anak. Dengan memberikan zakat, seseorang dapat memastikan bahwa keluarga yang kurang mampu dapat memenuhi kewajiban hukum keluarga mereka, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi beban krisis kemanusiaan dalam keluarga tersebut. Sedangkan dalam pendekatan teori system sosial, zakat merupakan bagian dari sistem yang besar yang mencakup penerima zakat, pemberi zakat, dan lembaga-lembaga yang mengelola distribusi zakat. Hal tersebut harus dilaksanakan secara integral dan professional untuk mencapai substansi zakat.

Kata Kunci: Zakat, Krisis Kemanusiaan, Kesenjangan Ekonomi Keluarga Muslim.




Full Text: PDF



Article View

Abstract views : 78 times | PDF files viewed : 64 times

Dimensions, PlumX, and Google Scholar Metrics

10.33650/jhi.v8i1.8964


Refbacks

  • There are currently no refbacks.