PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM TRADISIONALIS DI INDONESIA; ANALISIS PEMIKIRAN PENDIDIKAN K.H. A. WAHID HASYIM

DOI: https://doi.org/10.33650/edureligia.v1i2.52

Authors (s)


(1) * Muzammil Muzammil   (Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo)  
        Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Terminologi Modernis dan Tradisionalis dalam pekembangan Islam di Indonesia muncul bukan hanya akibat dari konsistensi keduanya untuk mempertahankan model dan kultur beragama yang berbeda namun juga akibat dari pola pendidikan yang diidentifikasi berbeda satu dengan lainnya. Golongan modernis dianggap menganut pola pendidikan yang adaptif terhadap gaya pendidikan sekuler sedang golongan tradisionalis dianggap sebagai golongan yang hanya berkutat pada pendidikan agama saja. K.H. A. Wahid Hasyim sebagai tokoh yang merupakan bagian dari kaum tradisionalis menempatkan diri pada posisi diluar penilaian tersebut. Dia meskipun sebagai pribadi yang tak pernah berkesempatan menjalani pendidikan formal, ternyata memiliki gaya pemikiran progresif yang tak lumrah untuk ukuran pada masa itu dalam bingkai kepesantrenan. Progresifisme pemikiran K.H. A. Wahid Hasyim pada awalnya dianggap menentang tradisi pesantren dan bahkan dianggap berupaya mencampuradukkan antara agama dan dunia.





Full Text: PDF



Article View

Abstract views : 553 times | PDF files viewed : 534 times

Dimensions, PlumX, and Google Scholar Metrics

10.33650/edureligia.v1i2.52


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Muzammil Muzammil

Creative Commons License
 

Edureligia : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Published by Fakultas Agama Islam, Universitas Nurul Jadid, Probolinggo, East Java, Indonesia.